Pada artikel kali ini adalah mengenai hadiah seserahan atau istilah mahar yang akan jabarkan untuk anda para pembaca setia episode artikel toko bunga kami. Pemberian hadiah mahar pada saat seserahan lamaran adalah suatu hal lazim yang menjadi bagian dari adat istiadat budaya yang ada di Indonesia dan mungkin juga di negara lain. Baik seserahan berupa uang, perhiasan, pakaian out fit dan under wear, sepatu sandal, makanan beserta minuman, kue – kue, buah – buahan, hingga bentukan ke pangan mentah dari aneka sayuran, roti, daging, ikan bahkan kambing dan lain – lain sebagainya yang semuanya dipenuhi dengan bagian - bagian yang relasinya dengan hiasan – hiasan yang di dekorasi pada masing – masing hadiah lamarannya, yang sudah barang tentu telah dikonfirmasikan oleh kedua belah pihak berdasarkan kesanggupannya. Yang kemudian pada perkembangannya, menjadi suatu urutan prioritas dalam pemberian seserahan berdasarkan efektifitas nilai kegunaan yang sebaiknya dapat dikonsumsi , tidak terbuang bahkan bisa dibagikan kepada sanak saudara dan tetangga dan memiliki nilai kekeluargaan yang tidak saling memberatkan untuk kedua pihak keluarga besar.
Pada artikel ini, kami memberikan gambaran sedikit mengenai dekorasi hiasan seserahan mahar berupa uang yang di hias dengan unik sehingga layak tampil dalam mendukung suatu totalitas yang memegang erat nilai estetika adat kebudayaan yang ada. Yang tujuannya adalah bagi pasangan pengantin dengan tampilan dekorasi seperti pada foto seserahan uang yang didekorasi dengan pigura frame foto, yang dapat di lihat di gantung di dinding rumah sang pengantin dan melihatnya sebagai kenang – kenangan akan hari seserahan yang menggambarkan perjalanan proses mereka berdua bertemu, menjadi pasangan kekasih yang mengenal antara satu dan lainnya beserta keluarga besarnya hingga pada akhir prosesi meminta ijin kepada orang tua keluarga besarnya melalui formalitas prosesi acara seserahan mahar tersebut. Yang dimaksudkan adalah penyerahan dan penerimaan diri untuk bertanggung jawab.
Ada pun nilai seserahan yang ada pada adat istiadat tersebut dengan keterhadiran aneka rupa hadiah – hadiah, menggambarkan bahwa pihak pelamar yang biasanya laki – laki adalah pihak yang bertanggung jawab dengan simbolan hadiahnya dalam memenuhi tanggung jawabnya sebagai kepala rumah tangga dari urusan pemimpin keimanannya yang biasanya diberikan alat – alat untuk sembahyang berdoa, keuangan,pangan, sandang,hingga papan. Yang kemudian setelahnya, pihak keluarga perempuan pun mengirim lagi hadiah – hadiah serupa yang biasanya dilakukan setelah usai acara resepsi pernikahan; dalam simbolan maknanya bahwa diri perempuan tersebut memiliki tanggung jawab yang sama dan memberi timbal balik yang sama juga dengan kesanggupannya masing – masing untuk dilakukan. Hal tersebut adalah pembelajaran mengenai dua orang manusia yang berkomitmen akan tanggung jawabnya pada keluarga kecilnya yang akan dibinanya dan kedua keluarga besarnya yang akan menjadi bagian keluarganya juga dengan tetap saling bersilaturahmi antara dua keluarga besar. Begitu lah kira – kira menurut pendapat kami secara sakralitas maksud tujuan adat seserahan tersebut ada di tengah masyarakat.
Dengan nilai artistiknya, begitu banyak kita temui di Indonesia dengan segala upayanya dalam mempertahankan adatnya dengan membentuk mahar – mahar tersebut dengan keindahan seni. Yang bagi sebagian pasangan misalkan pada nilai mahar uang di pigura tersebut sudah disepakati berdasarkan kesepakatan mereka berdua, yang kemudian diserahkan kepada ahli riasnya; di hias dan dibentuk untuk dijadikan hadiah seserahan; seperti pada kedua foto di artikel kami ini. Rupa – rupa uang pun, dari bentukan uang yang sekarang terbit beredar secara umum, hingga dengan koleksi koin atau pun uang kertas kuno Indonesia atau pun dari negara lain, yang telah menjadi suatu adat istiadatnya. Bentukan seninya pun beraneka rupa, sesuai dengan keinginan daya olah pikir imajinasi si pembuat seperti layaknya melukis atau pun mengerjakan seni lainnya yang membutuhkan tidak hanya imajinasi namun keterampilan dalam menyusunnya sehingga menjadi sebuah dekorasi hiasan uang seserahan.
Dekorasi Riasan Seserahan Mahar Lamaran Pernikahan |
Biasanya para pembuat hiasan seserahan mahar uang baik mata uang umum yang ada atau pun mata uang kuno, membutuhkan waktu yang cukup lama dalam penyusunan pembuatannya. Biasanya memakan waktu hingga 2 - 3 bulan, tergantung besaran uang dan tingkat kesulitan dalam penyusunan pembuatannya. Untuk uang kunonya, biasanya pembuat memiliki koleksi sendiri atau dengan menukarkannya di Bank. Sehingga bagi anda yang berkeinginan untuk melaksanakan hal seperti ini, sebaiknya memesannya jauh hari sebelum hari seserahan anda dilakukan. Sekian kisah seserahan mahar untuk episode kali ini.
Pemesanan dapat dilakukan melalui Magnum Florist Jakarta Barat dengan nomor telepon : +6281310664409 dan e-mail : order@tokobungahias.com .
Pemesanan dapat dilakukan melalui Magnum Florist Jakarta Barat dengan nomor telepon : +6281310664409 dan e-mail : order@tokobungahias.com .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar