Acara siraman yang sudah merupakan bagian adat istiadat budaya berbagai suku di Indonesia yang terutama kental dengan budaya Jawa dan Sunda pada spesifik di pemanfaatan dekorasi siraman di Jabodetabek sendiri, dengan pemakaian dengan roncean melatinya sekaligus.
Acara siraman ini pada berbagai adat tradisi budaya, merupakan bagian prosesi untuk :
- Acara siraman pra nikah untuk kedua pengantin, pria wanitanya.
- Acara siraman nujuh bulanan ibu hamil.
- Acara siraman mandi, potong rambut untuk akikah bayi.
- Acara siraman untuk pra khitanan.
- Acara siraman prosesi sebelum haul hafidz khatam Quran.
- Dan lainnya
Pada tiap masing - masing prosesi ini identik dengan roncean melati, baik yang pada pemakaian bunga melati tabur hingga melati roncean. Yang mengindikasikan spesifik pada karakter susunan pembuatan yang identik akan suatu ciri khas suku adat daerahnya hingga untuk pembedaan pada model roncean untuk jenis kelamin pria dan wanita dengan tambahan ornamen item lainnya terspesifik yang menandakan acara siraman untuk pra pernikahan kah dimana non menggunakan kelapa gading wayang untuk acara pernikahan, kelapa gading wayang menandakan untuk acara siraman ibu hamil.
Pada maksud tujuan acara prosesi siraman tersebut adalah tak lain yang merupakan simbolik aksi pencucian diri seluruh jasad dan jiwa mentalitas yang akan dimandikan pada tujuan spesifik acaranya. Pembersihan diri yang menyiratkan itikad baik, melepaskan kekotoran diri untuk lebih baik dengan ornamen bunga hias tabur dan melati yang simbolik menyatakan tameng kesehatan itu sendiri untui keharuman nama baik yang akan disandang masing - masing pribadi yang dimandikan. Dengan kesehatan fisik tameng yang baik untuk harapan dapat sehat jiwa fisik mentalitas untuk membawakan gelar sandang yang akan diusungnya oleh pribadi - pribadi yang mandi siraman, yang diberkahi restu dari kedua belah pihak keluarga besar yang dihormati.
 |
| Dekorasi Acara Siraman |
Pendekorasian ini pun tak hanya berhenti disekitaran roncean melati : yang memang sudah menjadi budayanya dengan mempercantik areal tersebut untuk siraman yang menandakan simbolik akan taman indah kebahagiaan. Dengan hamparan rumput hijau yang diwakilkan oleh tikar hijau janur yang merupakan puitis taman itu kembali yang alamnya.
Biasanya dari banyak adat, kebanyakan memang menggunakan payung hias bunga dengan untaian ronce melati dengan backdrop hias ( yang kemudian pada perkembangan modernisasi yang menggunakan gazebo hias kain dan bunga - yang persepsinya untuk hiasan payung ).
Payung hias ini menandakan akan melindunginya yang dimandikan tadi dari badai musibah, gangguan dan lainnya maksudnya musibah dari langit, hingga tameng baju roncean melati yang menandakan sebagai perisainya. Dan payung pun pada beberapa literatur adalah tombak pelindung.
Jadi, pada maksud artikel ini : Toko bunga melati hias segar dekorasi siraman Magnum Florist Jakarta menyampaikan sedikit dan sekilas simbolik puitis makna dari ornamen bunga hias dan dekorasi acara siraman itu sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar